Jumat, 05 Februari 2010
Puluhan Juta Pria di Cina Terancam Susah Dapat Istri !
Pada 2020, sekitar 24 juta pria dewasa di China diperkirakan susah mendapat istri. Salah satu penyebabnya adalah implementasi kebijakan “satu anak cukup” yang diterapkan pemerintahan komunis China sejak tiga dekade lalu. Kebijakan itu memicu maraknya praktik aborsi atas janin berjenis kelamin perempuan. Pasalnya, keluarga-keluarga di China lebih memilih anak laki-laki sebagai penerus keturunan.
Surat kabar China Daily, seperti dikutip laman stasiun televisi CNN, mengungkapkan bahwa maraknya praktik aborsi atas janin perempuan menyebabkan populasi lelaki meningkat sejak 1980-an. Studi yang dilakukan oleh Akademi Ilmu Sosial China itu mengatakan bahwa ketidakseimbangan gender ini berarti, pada dekade berikutnya akan terjadi banyak pernikahan intergenerasi di mana pria muda menikahi perempuan yang jauh lebih tua dari mereka.
Menteri Zhang Weiqing dua tahun lalu mengatakan bahwa hampir 200 juta warga China akan memasuki usia melahirkan dalam 10 tahun mendatang. Mencabut kebijakan satu anak cukup akan menyebabkan masalah makin runyam dan menambah tekanan terhadap pembangunan sosial dan ekonomi. Namun, dia menilai bila puncak kelahiran bayi itu sudah berakhir, kebijakan itu harus disesuaikan sesuai keperluan. Kebijakan satu anak cukup itu sendiri diterapkan oleh Partai Komunis China karena khawatir negara tidak bisa memberi makan penduduk yang jumlahnya terus meroket. Kebijakan itu berhasil mengagalkan sekitar 400 juta kelahiran bayi.
Pasangan suami-istri yang tinggal di perkotaan, dilarang memiliki lebih dari satu anak kecuali mereka berdua tidak punya kakak-adik. Di daerah pedesaan, warga diperbolehkan memiliki anak kedua dengan kondisi tertentu. Sedangkan bagi etnis minoritas dengan populasi kecil, peraturan itu tidak berlaku.
Bahkan di dalam negeri, tuntutan agar peraturan itu ditinjau kembali semakin santer terdengar dalam beberapa tahun terakhir. Namun pemerintah China mengatakan akan tetap mempertahankan kebijakan satu anak itu setidaknya selama satu dekade lagi. Populasi China kini berjumlah sekitar 1,3 miliar jiwa dengan pertumbuhan 0,6 persen. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat memperkirakan, populasi China akan mencapai puncak dengan jumlah penduduk sekitar 1,6 miliar jiwa pada 2050.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar